The Salemba Band, Bermusik dari Dalam Rutan

Musik bahasa universal, Rutan bukan halangan

SEBAGAI seorang petugas Rutan (Rumah Tahanan Negara), Sutedi, SH merasa bahwa sebuah Rutan tidak harus terkesan “angker”. Ia melihat bahwa warga binaan juga memerlukan sarana untuk menyalurkan kreatifitasnya, dalam hal ini kreatifitas dalam bidang seni.

Maka berawal dari melihat beberapa warga binaan yang mengisi mengisi kekosongan waktu dengan bermain gitar sambil bernyanyi di lorong salah satu blok di dalam Rutan Salemba, maka berujung dengan sepakatnya sekelompok anak muda mendirikan sebuah grup band bernama The Salemba Band.

Sutedi, SH, memberikan perhatian penuh dan konsern dengan warga binaannya yang memiliki potensi dan memang mau dibina dalam kondisi yang segalanya terbatas. Iapun meluangkan waktunya untuk membina dan memiliki ide membentuk sebuah kelompok band di dalam Rutan Salemba itu sendiri. “Tidak mudah memang mencari warga binaan yang memiliki bakat dalam bermusik di antara ribuan orang dalam Rutan Salemba ini,” ungkap Sutedi, SH.

Awalnya, Sutedi, SH menyediakan alat-alat musik lengkap dengan sound system yang ala kadarnya diperuntukan kepada para penghuni Rutan Salemba, dia berharap muncul bakat-bakat terpendam dari warga binaan Rutan Salemba.

“Saya mengajak warga binaan berkumpul di lapangan Rutan dan mengundang para penghuni yang berani tampil menunjukkan  kemampuan di bidang musik, singkat cerita, akhirnya muncullah, Ongen yang jago nyanyi, Radietya Fajry keybordis dan vokal, Moses seorang keybordis juga,  Aris bermain gitar, Ray seorang drummer, Alden Lucas gitaris juga, Bardi seorang drummer, serta Kiki yang piawai bermain bass gitar,” jelas Sutedi SH.

Menurut Sutedi SH, Salemba Band akhirnya terbentuk pada tanggal 23 Mei 2011 meski beberapa personilnya sudah ada yang menghirup udara kebebasan. Mereka itu adalah Alden (gitar), Aris rhytem), Moses (kyboard), Ongen (vokal), sedangkan Deni yang bermain perkusi dipindahkan ke LP Nusa Kambangan.

Seiring berjalannya waktu, Salemba Band mengalami penambahan personil yang diperbantukan dalam bidang manajerial dan produksi. Mereka adalah Kodil (Humas), Raffitra (Programmer), Rio (Art Design) serta Boy (crew).  “Mereka ini diharapkann dapat memperkuat formasi The Salemba Band meraih kesuksesan,” tandas Sutedi SH.

Di ulang tahunnya yang pertama The Salemba Band telah mengeluarkan dua album sekaligus yang diproduksi di dalam Rutan Salemba tanpa adanya pihak label rekaman yang membantu. “Dengan kata lain semua biaya produksi ditanggung oleh The Salemba Band sendiri, makanya hasilnya jauh dari yang diharapkan mengingat sarana produksnya semua serba terbatas,” tutur Sutedi SH.

Kedua album tersebut hanya didistribusikan di dalam Rutan Salemba saja dengan target market terbatas hanya pada sanak keluarga dan kerabat dari para personil yang datang berkunjung serta pengunjung lain yang tertarik dengan karya The Salemba Band. Meski dengan segala kondisi terbatas, karya bermusik The Salemba Band tidak kalah dengan grup band papan atas tanah air.

Pengalaman The Salemba Band di panggung pun cukup membanggakan, mereka pernah tampil bersama artis ibukota seperti Yoyo dan Fadli dari gurp Padi, M2 Band (Jelly Tobing/Imal The Rock), A’A Gatot Braja Musti (Ketua Parfi), Azis MS (Jamrud), Joy Tobing (Indonesia Idol), Andi Soraya dan Samantha Band.

Salah seorang personil The Salemba Band, Kiki mengatakan ia dan rekan-rekannya sangat berterimakasih dengan Kepala Rutan Salemba, bapak Taufiqurrahman BC.IP. S.SOS, SH. M.SI yang telah memberi dukungan serta restu terbentuknya The Salemba Band.

“Kami juga tak lupa berterimakasih kepada pak Sutedi yang telah membentuk band The Salemba ini, beliau adalah pembina kami di The Salemba Band ini. Semoga kami tetap bisa berkarya selama menjalani masa hukuman hingga kami bebas nanti, The Salemba Band tetap berkibar,” kata Kiki.

Diakui Kiki, The Salemba Band saat ini tengah mencari investor dan produser agar The Salemba Band bisa lebih serius lagi menggarap lagu-lagu berkualitas sehingga lagu-lagu The Salemba Band bisa dinikmati oleh pecinta musik di tanah air atau bahkan di manca negara.

“Kami berencana mendistribusikan album kami ini ke seluruh wilayah Indonesia, makanya kami butuh investor dan produser,” ujarnya.

Mini Album Salemba Band

The Salemba Band, Band yang personilnya masih berada di dalam tembok Rutan Selemba, Jakarta Pusat, segera mengeluarkan mini album pertamanya.

Cover Album mini The Salemba Band

Grup band yang digawangi oleh anak muda binaan rutan salemba ini lagu-lagunya sudah beredar di 25 propinsi serta berkumandang juga di 80 radio-radio serta 1 statiun TV di tanah air.

Pembina The Salemba Band, Sutedi SH mengatakan lagu The Salemba Band sudah di dengar sampai keluar negeri dan menjadi ring back tone salah satu provider ternama di Indonesia. Beberapa lagu The Salemba Band yang sudah meramaikan ring back tone antara lain,Yakinilah, Bila Nanti, Doa dan Ampun Bui.

Menurut Sutedi SH, mini album pertama The Salemba Band ini masih banyak sekali kekurangannya mengingat situasi dan kondisi penuh keterbatasan dan keprihatinan di dalam Rutan Salemba.

“Kami memang merasa album mini The Salemba Band ini masih banyak kekurangan, tetapi kami bertekad ingin memperbaiki seiring waktu yang berjalan demi kebaikan kami. Selain itu,  semua personilnya baru bias menghirup udara kebebasan pada tahun 2015,” jelas Sutedi SH.

Ada nilai tambah bagi The Salemba Band dalam menelorkan album mini tersebut, para pesonilnya beranggapan bahwa  tidak ada salahnya mencoba berkarya sebagai anak bangsa demi satu cita-cita untuk kembali ke jalan yang benar.

Di ulang tahunnya yang pertama The Salemba Band telah mengeluarkan dua album sekaligus yang diproduksi di dalam Rutan Salemba tanpa adanya pihak label rekaman yang membantu. “Dengan kata lain semua biaya produksi ditanggung oleh The Salemba Band sendiri, makanya hasilnya jauh dari yang diharapkan mengingat sarana produksnya semua serba terbatas,” tutur Sutedi SH.

Saat ini The Salemba Band digawangi oleh Radietya Fajry (Radiet) pada vokal dan kibord, Alden Lucas Luhukay (gitar), Muhammad Shidqy (Kiki) (bas) serta Muhammad Ray Pratama (dram). (rio)

Berita terkait :

Sunday Music Salemba Menggoyang Rutan Salemba

9 thoughts on “The Salemba Band, Bermusik dari Dalam Rutan

  1. Ping-balik: Sunday Music Salemba Menggoyang Rutan Salemba | TABLOID SERGAP

  2. Ping-balik: Meriahnya Natal Bersama The Salemba Band dan Joy Tobing di Rutan Salemba | TABLOID SERGAP

  3. Ping-balik: Asyiknya SMS Bersama Diego Michiels di Rutan Salemba | TABLOID SERGAP

  4. Ping-balik: Willy Sket Beraksi di Musik Perdamaian Rutan Salemba | TABLOID SERGAP

  5. Ping-balik: Semarak Musik Perdamaian Dari Rutan Salemba | TABLOID SERGAP

  6. Ping-balik: Ramadhanku Ramadhanmu, Album Religi The Salemba Band | TABLOID SERGAP

  7. Ping-balik: “Uje, Wajahmu Teduhkan Hati Kami” | TABLOID SERGAP

Tinggalkan komentar